SEKILAS PONDOK PESANTREN HAFALAN QUR’AN MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH AGAM

 

PP Mu’allimin Muhammadiyah Sawah Dangka terletak di jalan raya Pekan Kamis-Bukittinggi, Jorong III Kampuang, Nagari Gadut KecamatanTilatang Kamang. Sekitar 7 Km dari kota wisata Bukittinggi. Sekolah ini telah berdiri semenjak 1988 yang didirikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Agam, namun dalam perjalanannya mengalami pasang surut yang tak terelakkan akibat konflik berbagai kepentingan termasuk politik.

 

Setelah mengalami stagnasi selama 2 tahun, yaitu tahun tahun 2005-2006, maka pada tahun 2007, atas prakarsa beberapa angkatan Muda Muhammadiyah  yang terdiri dari tokoh-tokoh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah yang mempunyai kepedulian tinggi  terhadap pendidikan Muhammadiyah terutama pendidikan Pondok Pesantren, maka dideklarasikanlah berdirinya Pondok Pesantren Hafalan Qur’an Pertama di Kabupaten Agam dengan Nama Pondok Pesantren Hafalan Qur’an Mu’allimin Muhammadiyah Agam di Sawah Dangka.

 

Dengan mengantongi izin dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten Agam, sebagai induk Organisasi tingkat kabupaten, dan Izin Operasional dari Departemen Agama Kabupaten Agam, maka pada Juli 2007 dimulailah PBM terhadap siswa untuk tingkat MTs.

Proses PBM dimulai dengan kurikulum sederhana, yang seiring dengan perjalanan waktu, dirobah dan disesuaikan dengan kondisi serta peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pada awal mulainya proses PBM, semua siswa digratiskan, pakaian, bahkan makan mereka, termasuk untuk keperluan operasional madrasah, seperti pembelian ATK dll.

 

Alhasil, sampai saat ini setelah 10 tahun berjalan, kondisi sekolah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan baik di bidang jumlah siswa, guru dan termasuk sarana prasarana. Yang lebih menggembirakan, jumlah hafalan siswa sudah ada yang 30 Juz, serta diantara mereka banyak yang ikutkan untuk MTQ baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun provinsi.

Lulusan Pondok Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah Sawah Dangka secara kualitas dapat bersaing dengan lulusan pondok pesantren besar di Sumatera Barat. Buktinya, para alumni banyak diterima di perguruan tinggi ternama, baik negeri maupun swasta. Bahkan, sampai ke luar negeri seperti Universitas Al Azhar, Mesir dan Universitas di Turki.