Berita dan Informasi

Wujud Syukur Kemerdekaan, Pesantren Tahfiz Qur’an Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka Gelar Upacara HUT RI Ke-78

Sawah Dangka, 78 Tahun merupakan umur yang tidak muda lagi, umur yang sebenarnya sudah cukup untuk bersantai untuk menikmati buah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Bangsa Indonesia tidak mendapatkan kata merdeka begitu saja. Sejarah yang panjang mewarnai proses kemerdekaan bangsa Indonesia hingga diproklamirkan dengan perebutan kekuasaan yang berdarah-darah melawan penjajah, maka penghargaan kepada para pahlawan-pahlawan harus kita junjung setinggi mungkin.

Kamis, 17 Agustus 2023, Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Muallimin Muhammadyah Sawah Dangka turut mengadakan upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk memaknai arti kemerdekaan. Acara upacara tersebut dilaksanakan di lapangan Pesantren.

Adapun peserta upacara Kamis (17/8), seluruh santri di jenjang MA dan MTs PP Tahfiz Qur’an Muallimin Muhammadyah Sawah Dangka dan seluruh ustadz/zah dan staf PP Tahfiz Qur’an Muallimin Muhammadyah Sawah Dangka, serta staf dan jajaran keluarga PP Tahfiz Qur’an Muallimin Muhammadyah Sawah Dangka.
Terbagi menjadi Tiga lokasi yang menjadi Inspektur Upacara dalam upacara di Kampus 1 Ustad Indra Efendi, S.Ag, MA, di Kampus 2 Ustadz H. Yasri Ilyas, Lc, S.Ag, kemudian untuk di Kampus 3 yaitu Ustad Utama Wardi, S.Ag, MH.

Dalam pidatonya, beliau memaparkan tentang makna kemerdekaan, “Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat sakral, apalagi pejuang zaman dulu merupakan para pejuang, ulama dan para santri yang pantang menyerah membebaskan negara ini dari penjajahan. Tugas kita sekarang menjaga amanah ini. Sebagai santri sebagai guru sebagai Ustadz sebagai alim ulama kita harus bisa meneruskan tali estapet dari perjuangan para ulama hingga akhir hayat. Memberi tahu makna dari kemerdekaan yang sesungguhnya kepada anak cucu kita nanti”.

Sebagai santri menjadi penggerak penerus perjuangan pejuang untuk membawa perubahan demi bangsa dan agama di masa yang akan depan. Lanjutnya

Ada beberapa aspek kemerdekaan dan kebebasan yang di kehendaki Syar’i at Islam.
Di antaranya kebebasan untuk Berkeyakinan ( Hurriyyah Al i’tikad) kebebasan berpendapat dan bersuara ( Hurriyyah Al- aqwal ) termasuk di dalamnya kebebasan untuk belajar mengajar dan berkarya ( Hurriyyah Al- Ilmi Wak – Al Ta’lim wa- Al Ta’lif , lalu kebebasan bekerja dan berwirausaha.
Lalu yang akan menjadi sebuah Refleksi bagi kita hari apakah hakikat kemerdekaan yang di kehendaki oleh Syari’at sudah berjalan sesuai dengan semestinya di usia kemerdekaan Negara kita yang sudah mencapai usia ke 78 atau semuanya hanya sebuah SIMULASI SIMALAKRA DIRGAHAYU INDONESIA.

Editor : ERF

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita terbaru

Gallery

Tag

Subscribe