SANG SURYA TETAP BERSINAR
18 November 1912, 104 tahun yang lalu. Empat tahun lebih dari satu abad. Mungkin kita hanya biasa-biasa saja dengan tanggal itu pada setiap pergantian bulan dalam pergiliran tahun. Atau boleh jadi kita tidak ada kenangan terkhusus untuk bulan dan hari itu.
Muhammadiyah sebuah organisasi dan pergerakan da’wah Islam di nusantara sudah banyak melakukan pembaharuan dan perobahan serta perjuangan. Para tokoh agama dan cendikiawan serta pemikir Islam berjuang bagaimana generasi bangsa ini bisa baik dalam iman dan aqidah. Merobah cara pandang, pola fikir dan budaya.
104 tahun usiamu. Lebih tua dari merdekanya bangsa ini. Sampai saat ini dia melahirkan dan memberikan konstribusi yang tidak pernah lelah demi negeri ini. Ada KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, Amien Rais, Din Syamsudin dan tokoh lainnya. Dalam tubuh Muhammadiyah, Indonesia mempunyai pengaruh besar di mata dunia dengan adanya mereka tanpa menafikan peran dan gebrakan tokoh lain, Alhamdulillah.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah salah satu ortom muhammadiyah. Pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah dalam tubuh organisasi terbesar di Indonesia. Keberadaannya bukan hanya terampil dalam keilmuan tetapi juga eksis dalam menyikapi persoalan remaja di tingkat nasional dan internasional.
Ketika Negara kita ada hari ini, maka yang terfikir oleh kebanyakan orang, “Apa yang telah mereka dapat dan peroleh dari bangsa ini ?”. Berbeda dengan apa yang di tanamkan dalam Muhammadiyah. Di usianya ke-104 tahun, pertanyaan yang tidakberobahsampaisekarangdanperlukitarenungkan, “Apa yang telahkitaberikanpadaMuhammadiyah?”.Agaknyamasihkukuhsemboyantersebut, “Hidup-hidupkanlah Muhammadiyah, jangan mencari hidup dalam Muhammadiyah”.
Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mu’allimin Muhammadiyah Sawah Dangka merupakan salah satu amal usaha di bawah pengelolaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bukittinggi. Sebagai sebuah amal usaha yang bergerak dalam pendidikan tentulah memberikan konstribusi langsung untuk menghidupkan Muhammadiyah.
Salah satu manifestasi menghargai nilai-nilai lahirnya Muhammadiyah bagi Pimpinan Ranting IPM di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mu’allimin Muhammadiyah adalah mengangkatkan acara lomba cerdas-cermat tingkat kelas. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut program kerja bidang ilmu pengetahuan dalam struktur keorganisian IPM. Sehingga Tri Logi Organisasi , “Tekun Ibadah, Sukses Studi dan Sukses Organisasi” bisa di terapkan secara berangsur-angsur.
Demikianlah, sekelumit gebyar Milad Muhammadiyah ke 104 tahun di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Mu’allimin MuhammadiyahSawahDangka Sumatera Barat 18 November 2016.(Red. Cen)
Nun Wal Qalami Wa Maa Yasthurun.