Berita dan Informasi

Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah ke-7 Wilayah Sumatera Barat di Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka

Ampek Angkek – Sabtu, 27/7/2024 Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah di laksanakan di Kampus 4 Muallimin Muhammadiyah Sawah dangka, acara ini merupakan kerjasama LP2 PP Muhammadiyah dengan LP2 PW Muahammadiyah Sumatera Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua LP2 PP Muhammadiyah Dr. H. Masykuri, M. Ed, Ketua PWM bidang Pesantren Prof. Dr. H. Ismail, M. Ag, Ketua LP2 PW Muhamadiyah Sumatra Barat Dr. Bambang, MA, Mudir dan Wakil Mudir Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka, serta para peserta Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah yaitu Mudir dan Pimpinan Pesantren Muhammadiyah Se-Sumatra Barat.

Sebagai tuan rumah dalam sambutannya Mudir PP Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka Ustd Utama Wardi, S. Ag, MA menyampaikan ucapan terimakasih kepada LP2 PP Muhammadiyah atas kehadirannya di Ponpes Muallimin Sawah Dangka. Tak lupa menyampaikan perkembangan pondok yg sudah mempunyai 4 kampus yang mana semuanya merupakan wakaf dari hamba Allah dan muhsinin dan dimanfaatkan seutuhnya untuk pendidikan Qur’an di Pesantren Muallimin Sawah Dangka.

PWM bidang Pendidikan Prof. Dr. H. Ismail, M. Ag, dalam sambutannya menyampaikan, mengembangkan pesantren bisa dikatakan jihad Akbar, karena kultur di Minangkabau yang dulunya pesantren di Jawa namun di Minangkabau disebut dengan Surau. Di Jawa budayanya manut, kalau di minangkabau boleh berbantah bantahan dengan guru, bergelut/bercanda, berdebat dll. Tidak ada istilah kualat di minangkabau. Ada 10 pesantren Muhammadiyah di Sumbar, karena memang tradisi Muhammadiyah di Sumbar ini pada awalnya mengembangkan sekolah dan madrasah. Lalu belakangan muncul kesadaran untuk mengembangkan pesantren karena tuntutan realitas dan kebutuhan zaman akan aspek keagamaan yang sudah mulai ditinggalkan orang. Seperti penguasaan kitab kitab turas/klasik yang sudah mulai langka. Maka kita berharap pesantren Muhammadiyah mampu mengembalikan kemampuan penguasaan kitab.

Ketua LP2 PP Muhammadiyah Dr. H. Masykuri, M. Ed menyampaikan dalam sambutannya bahwa Uji Publik ini yg ke 7 di Indonesia, dan ini merupakan uji publik yg terakhir. Perkembangan pesantren muhammadiyah ini secara kuantitatif, sangat menggembirakan, saat ini sudah 444 pesantren Muhammadiyah di seluruh indonesia. Yang terkhir hadir itu adalah pesantren Malik Fajar di Malang yg dikelola oleh PWM Jawa Timur.

Dr. H. Masykuri, M. Ed menambahkan bahwasanya Pesantren Muhammadiyah berkembamg pesat, namun tidak diimbangi dengan kualitas SDM Maka utk itu di adakanlah program program; Pengabdian santri, PUPM (Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiah) dan Kenapa kita perlu mengakreditasi pesantren muhammadiyah ini? Ini adalah untuk mewujudkan kualitas pesantren Muhammadiyah yang semakin banyak, baik itu dari segi pesantrennya juga dari segi SDM nya. Uji publik ini diharapkan dapat menyempurnakan instrumen yg sudah di rancang oleh tim, dan dengan harapan dipahami dan diberi masukan oleh semua peserta ujin publik, dan langkah berikutnya kita siapkan tenaga asesornya.
Rencana desain akreditasi ini adalah online menyesuaikan dgn perkembangan dan kemajuan teknologi. Akreditasi ini lahir karena undang undang pesantren dan Insya Allah Muhammadiyah yang pertama melakukan akreditasi pesantren.

Liputan oleh ustad Yunando Afrido(KTU)

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita terbaru

Gallery

Tag

Subscribe