Berita dan Informasi

SELAMAT HARI GURU

Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Tanggal ini telah resmi ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994, yang menjadikan 25 November sebagai peringatan tahunan untuk menghormati jasa para guru. Hari guru tahun ini di usianya yang ke 31 bertepatan Selasa 25 November 2025, tahun ke 2 dalam pemerintahan presiden Prabowo Subianto.

Ungkapan “ guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa perlu dikaji ulang ” karena tidak selamanya salah dan tidak pula selamanya salah, disisi duniawi tentu tidak bisa dijenerasisir/ dipukul rata bersatus melarat hidup tanpa penghargaan, karena guru yang sudah berstatus ASN sepertinya sudah lumayan kalaupun belum bisa dikatakan sejahtera dan mewah. Istilah itu barang kali bisa disandangkan ke guru honorer atau swasta, baik yang berkhitmat di sekolah/ madrasah negeri maupun di sekolah swasta, apalagi sekolah swasta, dan berada di pedesaan yang gaji/ honor mereka sangat memilukan, kalau tidak boleh dikatakan tidak manusiawi lantaran hidup dibawah hidup layak.  Tapi sekolah swasta yang sudah maju dan berada di perkotaan, bisa dibilang sudah menyamai gaji guru berstatus ASN atau PNS, bisa jadi lebih, tapi itu jumlahnya tentu tidak banyak. Padahal sebagaimana disentil dalam sebuah film Nasional yang berjudul “ Tanah Surga Katanya “ sutradara Herwin Novianto, tapi kita wajib bersyukur karena pemerintah sekarang sudah mulai melirik kesejahteraan guru-guru honorer meskipun masih jauh dari layak. Begitulah kalau kita dalam berkhidmat lebih mengedepankan keuntungan duniawi, abai dengan ganjaran ukhrawi. Maka untuk menepis citra negatif bidang kesejahteraan, membuang rasa emse kepada anda guru-guru swasta, memperbaiki niat “ jadi guru dari pada nganggur “, sekaligus guna menanamkan motifasi gemilang anda disisi Allah saya ajak menyimak tulisan berikut ini;

BANGGANYA MENJADI GURU

Muqaddimah.

Kita sadar bahwa tidak selamanya keberhasilan pendidikan itu dapat diharapkan dari semua guru, karena tidak semua guru itu memiliki karakteristik dan keahlian sebagai guru ideal. Bahwa realita adanya beragam tipe guru dilapangan tidak terbantahkan, terkait dengan itu secara setidaknya ada tiga tipe guru secara umum:

  1. Guru transit, yaitu mereka yang tidak berniat dari awal untuk menjadi guru, baik dari niat, hobbi, dan bakat. Mereka jadi guru karena belum juga mendapatkan kerja dengan berbagai alasan dan sebab, sehingga motifasinya terjun kedunia guru semata-mata sekedar mengisi waktu, desakan kebutuhan hidup, yang mau tidak mau harus dipenuhi setiap hari. Karakter guru transit ini bila peluang untuk kerja sesuai yang mereka inginkan sudah ada, dengan berbagai alasan juga mereka akan meninggalkan pekerjaan sebagai guru. Kesungguhan, keseriusan dan perhatian terhadap profesi sebagai guru dan dunia pendidikan sulit bisa diharapkan dari mereka ini, layaknya seorang penumpang yang sedang menunggu pesawat berikutnya yang akan mereka naiki.
  2. Guru salah kenderaan, guru ini, adalah mereka menjadi guru lantaran sudah kehabisan ikhtiar dan usaha mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan sesuai dengan latar belakang keserjanaan dan keahlian yang mereka miliki belum didapat. Sementara usia produktif melamar di instansi pemerintah atau swasta semakin tertutup. Berharap bisa menjadi guru profesional kepada tipe guru salah kenderaan ini tentu juga sulit diharapkan, karena dari awal pekerjaannya menjadi guru bukan dengan latar belakang keahlian dan hobbi. Pekerjaan guru dia hari ini hanya dari pada menjadi pengangguran apalagi dengan honor apa adanya. Harapan kita kepada mereka tipe kedua ini, bila jabatan guru ini tetap akan dipertahankan, diminta memperbaiki niat, fokuslah dengan profesi ini semoga ini menjadi lahan usaha dan lahan ibadah sekaligus, sehingga anda menjadi tenang dan happy menghadapi hidup.
  3. Guru sejati. Tipe ketiga ini adalah mereka yang menjalani profesi guru memang sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan, hobi dan bakatnya. Tipe guru sejati inilah yang bisa diharapkan akan menjalankan tugasnya sepenuh hati, professional dan integritas yang tinggi pula. Tipe ketiga inilah yang diharapkan dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan dan yang dituntut dari empat kompetensi guru (professional, pedagogik, personal dan sosial).

Dalam Islam, profesi guru merupakan sosok yang sangat mulia, baik disisi manusia, terutama dalam pandangan Allah dan Rasulullah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Mubarak dalam kitab dalam Tahzibi al-Kamal, jilid XVI, halaman 20 yang berbunyi:

“Aku tidak mengetahui setelah kenabian ada derajat yang lebih utama dari menyebarkan ilmu “.

Sebagaimana kita ketahui selama ini dimana secara umum guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya yang bermanfaat terutama penanaman karakter Islami. Tipe guru sejati inilah yang bisa diharapkan menjadi sosok yang diteladani oleh para murid dan teman sejawat hingga oleh masyarakat umumnya.

UU No. 14 Tahun 2005. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah (termasuk tingkat pendidikan tinggi).

Dalam teori belajar disebutkan “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dan dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.

Kemajuan suatu masyarakat dan bangsa, ditandai dengan seberapa banyak dan berkualitas  sumber daya manusia yang ada untuk mendidik generasi menjadi ilmuan yang perofesional dan berkualitas dimasa datang.

Guru adalah profesi yang sangat mulia, baik dalam pandangan manusia secara umum apalagi dalam pandangan Islam. Karena ilmu selain membuat orang tadinya bodoh menjadi tahu, ilmu merupakan sarana untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan keselamatan, serta untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Keutamaan guru dalam Islam:

1. Profesi guru kaitannya proses belajar mengajar dikatakan sebaik baik pekerjaan.

Orang mukmin yang mengajarkan ilmu yang didapatkannya dari gurunya, dikatakan sebaik-baik manusia, sebagaimana hadits Rasulullah berikut:

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ قَالَ وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ حَتَّى كَانَ الْحَجَّاجُ قَالَ وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا

Artinya: dari Utsman bin Affan, dari Nabiﷺ  katanya: sebaik baik kamu adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya. Dia berkata dan Abu Abdirrahman membacakan (hadits ini) atas perintah Utsman, sampai al-Hajjaj (Ibnu Yusuf at-Tsaqafi) berkata, dan itulah yang membuatku duduk di kursi/ posisi sekarang ini. Shahih Bukhari no. 4639.

2. Derjat orang menuntut ilmu dan mengajarkannya sejajar dengan mujahid yang pergi jihad.

Orang yang pergi menuntut ilmu untuk diajarkan setelah kembali, agar menjadi peringatan bagi orang yang diajarkan, posisinya sejajar dengan pergi perang berjihad dijalan Allah, sebagaimana disebutkan Allah dalam al-Qur’an berikut:

۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَࣖ

Artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” QS. At-Taubah : 122.

3. Derajat guru sejajar derajat dengan para mujahid fi sabilillah.

Kalau statusnya sebagai muslim dan guru sekaligus, tentulah dia orang berilmu, maka keberadaannya sebagai ilmuan Allah angkat derajatnya sebagaimana ayat berikut,

Artinya: ……. Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan,” (QS. AL-Mujadilah: 11).

4. Guru akan memperoleh kebaikan yang melimpah.

Bila ada seseorang perantaraan kita menjadi muslim dan mukmin yang baik, maka Allah melimpahkan nikmat melebihi nikmat kekayaan termahal, hadis dari Sahl bin Sa’id ra,

فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

Artinya: “Demi Allah, jika Allah SWT memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaramu maka hal itu jauh lebih baik dari pada kekayaan yang sangat berharga,”  Shahih Bukhori no. 2724.

Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa derajatnya seorang guru lebih baik dari pada harta kekayaan yang melimpah. Ada orang yang mengatakan seandainya saya ditinggalkan dengan uang berlimpah oleh seseorang, niscaya hari ini juga uang itu bisa habis, tapi karena yang ditinggalkan ilmu sampai sekarang belum pernah berkurang. Rasulullah ﷺ  meninggalkan waris dalam bentuk harta hanya berupa sebilah pedang, seekor bighal sebidang tanah yang ia jadikan sedekah, sebagaimana hadits;

Artinya: “Rasulullahﷺ  tidak meninggalkan sesuatu sebagai harta warisan selain sebilah pedang, seekor bighal putih dan sebidang tanah yang dijadikan sedekah.”  Shahih Bukhari no. 2867.

Akan tetapi Rasulullah hanya meningglkan pegangan hidup pusaka yang sangat berharga yang dapat menjamin keselamatan dunia dan akhirat yakni al-Qur’an dan Hadits.

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Artinya: “Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta’zhim wa Al-Minnah fi Al-Intishar As-Sunnah, hlm. 12-13).

5. Mendapatkan doa/ shalawat Allah, malaikat, makhluk di dilangit, di bumi, sampai semut dalam lobangnya hingga ikan dilautan.

Artinya: “Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR. Tirmidzi)

Itu artinya keberadaan guru tidak saja dimuliakan oleh manusia, tapi mendapatkan kehormatan dan kemuliaan dari makhluk Allah yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan dilaut.

6. Guru adalah aset termahal dalam kehidupan melebihi dari segalanya.

Ketika kota Hirosima dan Nagasaki sudah porak poranda yang diselamatkan terlebih dulu oleh Kaisar Hiro Hoto adalah guru. Begitu mengetahui banyaknya korban jiwa akibat bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat ke Hirosima dan Nagasaki tanggal 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945, Kaisar Hirohito kemudian bergerak untuk mengumpulkan sekitar 45.000 guru yang tersisa pada saat itu dan memberi mereka arahan. Kehadiran guru pada saat itu betul-betul manjadi hal krusial bagi seluruh lapisan masyarakat Jepang.

7. Keberadaan ilmu merupakan investasi dunia dan tabungan akhirat.

Ilmu yang diajarkan menjadi salah satu investasi dunia akhirat yang tidak putus putusnya meskipun guru yang mengajar tidak ada lagi di dunia ini. Ini sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ. Hal ini sebagaimana diterangkan Rasulullahﷺ  dalam riwayat hadits yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam Nawawi. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” Sarah Al-Muntaqa Al-Muatha’ juz 2/193.

Hanya saja tidak semua guru juga tentunya memperoleh keutamaan-keutamaan sebagaimana kita sebutkan sebelumnya. Tentu hanya guru yang memenuhi syarat-syarat keislaman juga yang hanya akan mendapat kemuliaan dimaksud. Karena karakter guru itu juga beragam.

Karakter guru secara umum.

  1. Guru biasa, yang memberutahukan
  2. Guru baik yang menjelaskan
  3. Guru ulung yang memeragakan
  4. Guru hebat yang menginspirasi

Dimana diantara 4 tipe guru diatas yang berpeluang masuk kedalam enam kemuliaan guru diatas tentu saja adalah guru yang punya tipe (d) yakni Guru hebat yang menginspirasi. Tipe guru  hebat yang menginspirasi itu sejalan dengan tiga konsep yang diajarkan Kihajar Dewantoro mengatakan:,

  • In ngarso sung tuludo, kalau didepan memberi contoh
  • Ing madio mangun karso,bila ditengah memberi semangat,
  • Tut wuri handayani, dan manakala dibelakang memberikan daya kekuatan atau mendorong.

Menjadi guru yang teladan merupakan sebuah keharusan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mengenai keteladanan seorang guru, terdapat kisah antara Imam Syafi’i dan guru dari anak-anak Khalifah Harun Arrasyid. Sebagaimana kisahnya tertulis dalam kitab Miatu Qishhah wa Qishhah min Hayati Imam al-Syafi’i karya Syekh Shiddiq al-Minsyawi. “Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mendidik seorang murid adalah memperbaiki dirimu terlebih dahulu. Sungguh, pandangan mereka tertuju kepadamu. Mereka akan mengikuti kamu dalam memandang baik buruknya sesuatu. Untuk sampai ketingkat terhormat yang kita sebutkan diatas, para guru tidak lepas dari berbagai tantangan, rintangan, dan hambatan dari berbagai sisi, baik internal maupun eksternal, fisik dan mental yang tidak ringan tentunya.

Hanya guru yang bisa menjaga keikhlasan dan kesabaran serta keistiqamah yang abadi yang bisa meraih semua keutamaan dan kelebihan seorang guru, baik disisi manusia maupun dari pandangan Allah. Manakala semua syarat keislaman yang dimiliki para ustadz dan ustadzah, selain ia mendapatkan segala keutamaannya, berarti ia juga akan memperoleh dengan ilmu yang bermanfat dan akhlak karimah yang diteladankan, keberuntungan dunia dan akhirat akan menjadi kenyataan insya Allah.

Terima Kasih Guruku (Guruku Tersayang)

Pagiku cerah matahari bersinar

Kugendong tas merahku dipundak

Selamat pagi semua

Kunantikan dirimu

Di depan kelasmu, menantikan kami

Guruku tersayang

Guruku tercinta

Tanpamu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis

Mengerti banyak hal

Guruku terima kasihku……

Reff:

Nyatanya diriku

Kadang buatmu marah

Namun segala maaf kau berikan.

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses